Pada upacara perkawinan adat batak, biasanya setelah pihak orangtua pengantin wanita memberi Ulos Pansamot ke orangtua pengantin wanita, maka akan diikuti dengan prosesi Pemberian Ulos Hela.
Orangtua pengantin wanita, akan memberikan ulos hela (Ulos untuk Menantu pria) kepada penganten wanita, dan diikuti dengan pemberian Mandar Hela (Sarung untuk penganten Pria).
Pemberian MANDAR HELA, dimaksudkan sebagai kelak, si menantu lelaki akan menjadi BORU di setiap acara adat yang dilakukan oleh MARGA PEREMPUAN. Oleh karenanya, penganten lelaki akan menjadi PARHOBAS (PELAYAN) dalam acara adat yang dilakukan oleh marga perempuan.
MANDAR HELA ini akan menjadi simbol, yang akan dililitkan di pinggang si pria, pada saat "marhobas".
Penyerahan Mandar Hela ini mengandung makna "WAHAI MANTUKU, DENGAN KUSERAHKAN PADAMU KAIN SARUNG INI, SIGAPLAH KAMU MENJADI PELAYAN DALAM SETIAP ACARA YANG DILAKUKAN OLEH HULA-HULAMU".