HORAS KITA BATAK, TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI By:Nandos

Bersatu Meneruskan Generasi Batak

Total Penayangan

Lului Hamu Dison

Wednesday, February 22, 2017

Khas Dari Sifat Anak Batak



Bicara mengenai prinsip, prinsip orang Batak sangat berbeda dengan prinsip suku lain pada umumnya. Banyak orang mengenal seseorang sebagai orang Batak bukan hanya dari gaya bicaranya saja, tetapi prinsip hidupnya. Mau tahu apa saja prinsip orang batak? 

1. Anakkonhido Hamoraon diau (Anakku adalah kekayaanku).

Memiliki anak adalah sebuah kekayaan yang tidak ternilai bagi suku batak. Anak itu akan bernilai lebih jika anaknya itu adalah laki-laki apalagi jika itu adalah anak sulung, ini ibarat sebuah berkat yang sangat besar bagi keluarga suku batak. Anak laki-laki nantinya akan menjadi pewaris marga dari orang tua laki-laki.
Bagi keluarga Batak yang tidak memiliki anak laki-laki, misalnya jika anak ke 1 sampai ke 5 masih perempuan, orang tuanya akan tetap berusaha mendambakan anak laki-laki sehingga keturunannya bahkan menjadi 7 orang bahkan 9 orang. 


2. Hagabeon, Hasangapon, Hamoraon ( Kesuksesan, Kehormatan, Kekayaan).


Ini adalah ukuran keberhasilan dalam suku batak. Menjadi berhasil itu harus sukses, kaya, dan dihormati. Sukses yang dimaksud bisa berupa sukses dalam bidang pendidikan, usaha, berkarir dan lain-lain. Kehormatan dalam suku Batak digambarkan dalam pergaulan sehari-hari, dimana ketika bergaul selalu santun, memiliki jabatan sosial yang tinggi dalam pergaulan maupun dalam adat.
Untuk kekayaan, sebenarnya kekayaan dalam suku Batak itu relatif, tergantung cara kita membandingkan dan memaknainya. Orang Batak kaya jika semakin banyak memberi kepada orang lain, maka semakin banyak pula yang akan membalaskan pemberian itu kepadanya, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi hidup orang Batak itu penuh dengan pemberian dan penerimaan berkat.

3. Tidak akan menikah sebelum hidup mapan.

Sebelum menikah, orang Batak diharuskan hidup mapan baik bagi laki-laki maupun perempuan, so, jangan heran jika anda banyak menemukan perawan tua dan perjaka tua di suku Batak, itu karena tuntutan yang satu ini. Walaupun begitu, semua orang sepertinya mengamini prinsip ini karena coba anda bayangkan, anda menikah tetapi belum punya pekerjaan, mau makan apa nanti anda?
Selain itu, tuntutan hidup mapan agaknya berkolerasi positif dengan biaya pernikahan karena biaya yang dikeluarkan untuk pernikahan orang Batak itu tidak sedikit, jauh lebih banyak dari pernikaha suku lain pada umumnya.

4. Dalihan Natolu.

Ini adalah prinsip yang terbilang sakral bagi suku Batak karena disetiap adat dan acara Batak pasti kata-kata ini selalu diucapkan. Dalihan Natolu artinya tiga aturan utama yang harus dipatuhi sebagai orang Batak, yaitu Somba Marhula-hula (Hormat kepada keluarga pihak istri), Elek Marboru (harus bisa mengayomi wanita), Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga).
Tanpa Dalihan natolu, hidup orang Batak tidak akan memiliki kekerabatan yang erat seperti sekarang ini. Dalihan natolu juga sebagai fundamentalisme kehidupan yang sebenarnya selaras dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang diatur oleh Pancasila sebagai dasar Negara kita.

5. Harta boleh miskin, tetapi adat tetap kaya

Jika seseorang dikategorikan sebagai orang miskin dalam hal ekonomi, belum tentu dia memiliki status yang sama dalam hal adat. Seringkali terjadi seorang raja di adat adalah orang yang tidak mampu secara ekonomi, dan orang yang mampu secara ekonomi harus menghormati raja adat tersebut dengan mengesampingkan status ekonomi.





6. Tuak adalah minuman bermakna, bukan minuman haram.

Jika anda pernah mengikuti acara adat Batak, anda pasti ketemu dengan minuman yang khas ini. Namanya tuak, minuman ini adalah kewajiban disetiap adat Batak, acara adat tanpa tuak maka dipastikan acara ini tidak akan berasa.
Tuak sangat berarti bagi kehidupan orang Batak, jika dikehidupan sehari-hari, tuak adalah minuman penghangat badan agar tidak kedinginan (mayoritas daerah Batak adalah dingin), jika di acara adat tuak berarti sebuah minuman jamuan kepada tamu undangan, jika diwarung (lapo) tuak adalah minuman wajib.



7. Tidak akan pulang kampung sebelum sukses.

Prinsip ini dianut oleh perantau Batak. Pulang kampung sebelum sukses hanya ada ketika acara penikahan keluarga dan ada keluarga yang meninggal, selebihnya tidak ada alasan untuk pulang kampung sebelum bisa membawa mobil mewah kembali kekampung, atau mendirikan rumah besar dikampung.
Makanya, ditanah perantauan seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Kalimantan banyak kita temukan orang Batak yang berwirausaha dengan tujuan “sukses dulu baru pulang kampung”.

8. Apapun kerjakan, asal halal!

Menjadi sopir angkot metromini atau mikrolet, tukang tambal ban, tukang las, dan tukang ojek pun jadi yang penting halal dan tidak merugikan orang lain. Berhubungan dengan prinsip ketujuh, lebih baik mandi keringat halal daripada pengangguran sebab pengangguran adalah sebuah hal yang tabu dimuka orang Batak apalagi menjadi pengemis atau pengamen. 






9. Biar kambing di kampung sendiri, tapi banteng diperantauan.


Dikampung bisa diremehkan atau dilecehkan, tetapi ketika diperantauan tidak ada alasan untuk menerima hal yang sama. Banyak orang Batak yang sukses karena motivasi ini, dulu menelan hidup pahit dikampung, sekarang menjadi tajir di negeri orang.
Jangan heran jika banyak orang Batak yang memegang jabatan strategis di pemerintahan, terkenal di bidang hukum, dunia tarik suara, olahraga, dan lain-lain, semuanya karena prinsip ini. 



10. Marga bisa mengubah nasib.


Saya pernah naik angkot di Jakarta, kebetulan duit saya juga sudah tipis jadi hari itu saya tidak makan biar bisa mencukupi untuk ongkos.
Ketika didalam angkot, saya bertanya kepada sopir yang kedengarannya berbahasa Batak, “Marga apa lae”. Kebetulan satu marga denganku dan saat saya ingin memberikan ongkos, dia menolak bahkan memaksaku untuk memasukkan kembali duit itu ke dompetku.
Orang Batak yang malu akan etnis ke-Batakannya akan membuat dirinya sendiri menyesal. Tidak ada salahnya menggunakan marga jika kita benar-benar orang Batak.

11. Hancur demi kawan.



Prinsip anak Medan, Medannya Batak tapi ya hehehe. Orang Batak rela melakukan apapun untuk kawannya, jadi jangan pernah ragukan loyalitas sesama orang Batak selama masih tidak saling mencurangi. Loyalitas yang sama juga akan ditujukan kepada temannya yang buka dari Batak karena dimata mereka manusia itu adalah sama. 
Itulah prinsip yang hanya ada dalam diri orang Batak. Prinsip inilah yang menyebabkan perbedaan yang patut dicontoh karena hal-hal diatas mencontohkan hal-hal yang postitif bagi semua manusia. 

sumber:http://www.hipwee.com